Ada banyak ajaran Yesus di berbagai sektor kehidupan, salah satunya adalah masalah finansial atau keuangan. Untuk topik yang lain, Anda bisa mengunjungi website studylightforums. Tidak bisa dipungkiri bahwa dalam kehidupan, kondisi finansial memang cukup penting.
Pasalnya, mulai dari membeli kebutuhan sehari-hari, mengelola pengeluaran, dan lain-lain harus memiliki ilmu atau landasan kuat. Pada kali ini akan dibahas beberapa ajaran Yesus yang berkaitan dengan hal-hal tersebut.
Ajaran Yesus Tentang Keuangan
Dengan mengimani beberapa ajaran berikut, maka keuangan Anda akan membaik. Akan tetapi, tentu saja tidak ada sesuatu yang pasti selain kehendak Tuhan sehingga manusia hanya bisa berusaha dan meyakini saja.
1. Tidak menjadikan uang sebagai Tuhan
Memang di kehidupan yang penuh sesak seperti saat ini uang seakan menjadi segalanya. Seseorang dengan banyak uang mempunyai kekuatan dan kebebasan melakukan berbagai hal, baik dalam artian positif maupun negatif.
Ketika mempunyai banyak uang, maka fasilitas kesehatan yang didapatkan akan jauh lebih baik. Semua kebutuhan bisa dipenuhi. Akan tetapi, kondisi ini jangan sampai membuat manusia menjadikan uang sebagai Tuhan.
Dalam Matius 6:24, Yesus mengatakan bahwa seseorang tidak dapat mengabdi kepada dua tuan, yaitu Allah dan Mamon. Mamon di sini merupakan simbol dari kekayaan atau harta duniawi. Uang hanya sekadar menjadi alat saja, sedangkan cinta harus tetap dicurahkan kepada Allah.
2. Cari kerajaan Allah terlebih dahulu, maka kebutuhan akan tercukupi
Masih terkait dengan ajaran sebelumnya, manusia diminta untuk berfokus mencari kerajaan Allah terlebih dahulu. Hal tersebut tertulis dalam Matius 6:33 yang berbunyi “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.”
Di sini tertulis jelas bahwa manusia diperintahkan untuk mengutamakan Tuhan di dalam hidup. Sebagai ganjarannya, orang yang mengejar Tuhan akan mendapatkan balasan dalam hal ini berupa harta, kesehatan, ketenangan jiwa, dan lain-lain.
Untuk mengaplikasikan ajaran ini, kita sebagai manusia tidak perlu terlalu berlebihan dalam mengejar uang. Sebaliknya, fokuslah untuk mengejar Tuhan karena sesuai yang dijanjikan, semua akan ditambahkan ke kehidupan.
3. Menggunakan harta untuk kebaikan
Yesus mengajarkan untuk selalu menggunakan semua harta yang dimiliki dalam hal kebaikan. Kebaikan di sini bisa bermakna cukup luas seperti diberikan kepada orang membutuhkan, dibelikan makanan untuk orang lain, dan lain sebagainya.
Bukan tanpa alasan, pada akhirnya segala kebaikan akan kembali juga kepada kebaikan, termasuk uang. Mungkin saja orang atau makhluk yang sudah terbantu akan membalas budi di waktu mendatang. Hanya saja, kebaikan tidak boleh dilakukan dengan berharap imbalan.
Saat berbagi, niatkan kegiatan ini hanya untuk mendapatkan kasih Tuhan. Dengan demikian, apa yang akan kembali kepada kita diserahkan penuh kepada kehendak-Nya. Niat seperti ini juga akan membuat hati lebih tenang saat berbagi.
4. Bijak dalam mengelola keuangan
Banyak masalah dalam hidup dialami seseorang karena kurang terampil dalam mengelola keuangan. Oleh karena itu, Yesus mengajarkan untuk bijak dalam mengelola keuangan, seperti yang tertuliskan di dalam Lukas 13:28.
Di ajaran tersebut, dikatakan bahwa untuk mendirikan sebuah menara, kita harus duduk terlebih dahulu membuat rancangan biaya guna mengantisipasi apabila uangnya tidak cukup untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan.
Dalam hal ini, konteks pengelolaan keuangan tidak terbatas pada pembangunan saja, melainkan seluruh aspek kehidupan. Kita harus membuat rancangan seperti mengelola pemasukan dan menghitung pengeluaran bulanan. Dengan begitu, tidak akan ada situasi besar pasak daripada tiang.
5. Menghindari sifat serakah
Keserakahan bisa berakibat pada kehancuran. Ketika seseorang sudah diselimuti sifat tamak dan serakah, maka akal sehat dan hati nurani bisa mati sehingga tidak mementingkan keadaan sekitar. Tentu saja itu sangat tidak baik dalam kehidupan.
Apabila Tuhan menghendaki, harta sebanyak apapun bisa lenyap dalam sekejap. Hal tersebut sudah berkali-kali terjadi seperti rumah mewah rata tanah ketika terkena bencana alam atau kebakaran hebat. Sifat serakah juga bisa membuat hubungan baik antarmanusia menjadi terganggu.
Agar terhindar dari keserakahan, biasakan untuk berbagi terhadap sesama dengan hanya berharap balasan dari Tuhan. Kebiasaan berbagi seperti ini juga dapat menjalin hubungan positif dalam bermasyarakat.
6. Menghindari hutang
Terakhir, sebisa mungkin hindari hutang kecuali benar-benar mendesak. Hal tersebut tertulis dalam Roma 13:8 tentang larangan berhutang pada siapapun selain hutang kasih pada sesama. Banyak sekali kejadian negatif disebabkan karena hutang seperti rusaknya hubungan baik, gali lubang tutup lubang, tindak kejahatan, dan lain-lain.
Dalam ajaran ini juga dijelaskan bahwa hutang yang baik adalah hutang kasih kepada sesama makhluk. Artinya, ketika kita mendapat kebaikan dari orang lain, maka sebaiknya balas juga dengan kebaikan. Semua bertujuan untuk mendapatkan kedamaian demi kehidupan lebih baik.
Itulah tadi beberapa ajaran Yesus tentang keuangan, baik dalam menggunakan, mengelola, atau kegiatan lain terkait dengannya. Ketika menerapkan semua itu, maka kondisi keuangan kita akan menjadi lebih tertata dan terhindar dari hal-hal negatif.