Pernikahan adalah momen di mana dua insan pada akhirnya memiliki kesempatan untuk membangun bahtera rumah tangganya sendiri. Momen di mana dua insan pada akhirnya mendapatkan kesempatan untuk menyempurnakan keimanannya kepada Sang Pencipta.
Tentu saja setiap orang menginginkan pernikahan mereka terjadi hanya sekali dalam seumur hidup. Saking sakralnya momen pernikahan ini, tidak sedikit ahli agama yang mengatakan bahwa menikah adalah ibadah yang paling panjang prosesnya.
Sebagai seorang muslim, pernikahan adalah salah satu fase penting dalam hidup yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Bahkan di dalam hadis riwayat Tirmidzi disebutkan bahwa ada tiga golongan manusia yang mendapatkan pertolongan Allah.
Tiga golongan itu adalah seseorang yang berjihad di jalan Allah, seseorang yang menebus kemerdekaan budak, dan seseorang yang menikah karena ingin menjaga kehormatannya.
Sebagai seorang muslim, kita juga dianjurkan untuk dapat memilih pasangan karena agamanya. Hal ini selaras dengan apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam dalam hadis riwayat Bukhari-Muslim yang berbunyi:
“Wanita itu dinikahi karena empat hal, karena hartanya, karena nasabnya, karena kecantikannya, dan karena agamanya, maka pilihlah yang punya agama, maka niscaya kedua tanganmu akan dipenuhi debu (keberuntungan)”
Ya, pernikahan adalah momen sakral yang setiap fasenya harus dapat Anda pikirkan baik-baik, termasuk dari proses pemilihan pasangan hidup. Apabila Anda telah menemukannya, maka segerakanlah untuk menikah demi dapat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Jika Anda sudah yakin, maka langkah selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah mempelajari apa saja rukun nikah yang ada di dalam Islam. Melansir dari situs resmi Nahdlatul Ulama, rukun nikah dalam Islam terbagi menjadi lima bagian.
Rukun Nikah dalam Agama Islam
Lima bagian ini harus dapat dipenuhi oleh setiap pasangan. Lima bagian tersebut dimulai dari:
1. Mempelai Pria dan Wanita
Rukun nikah yang pertama dalam islam adalah adanya kehadiran mempelai pria dan wanita. Baik pria atau wanita sama-sama ikhlas dengan keputusan menikah. Tidak hanya itu saja, kedua mempelai pria dan wanita diwajibkan untuk sama-sama beragama Islam dan tidak memiliki hubungan darah.
2. Ijab Qabul
Rukun nikah yang kedua adalah ijab qabul. Ijab qabul sendiri adalah pernyataan dan penerimaan antara calon suami dan istri. Mempelai wanita harus dapat memberikan pernyataan kesediaannya untuk dinikahi oleh mempelai pria. Pernyataan ini kemudian disambut dengan penerimaan oleh pihak pria secara jelas dan tegas.
3. Wali Nikah
Rukun nikah berikutnya adalah adanya wali nikah. Wali nikah merupakan pihak yang memiliki hak dan tanggung jawab untuk menikahkan mempelai wanita dengan calon suaminya.
Wali nikah ini biasanya adalah ayah kandung dari mempelai wanita. Namun, apabila ayahnya telah meninggal dunia, maka hak tersebut berpindah kepada wali berikutnya sesuai dengan urutan wali nasab, seperti kakek, saudara laki-laki kandung, atau paman dari pihak ayah.
Dalam Islam, keberadaan wali nikah menjadi salah satu syarat sahnya pernikahan. Tanpa adanya wali yang sah, maka akad nikah dianggap tidak sah menurut hukum Islam. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam: “Tidak sah nikah tanpa wali.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).
4. Saksi
Berikutnya adalah adanya dua orang saksi yang adil. Kedua saksi ini berperan penting dalam menyaksikan langsung berlangsungnya akad nikah antara mempelai pria dan wanita. Saksi berfungsi untuk memastikan bahwa pernikahan dilakukan secara sah, terbuka, dan tidak ada unsur pemaksaan dari kedua belah pihak.
Syarat saksi dalam pernikahan adalah beragama Islam, berakal sehat, sudah baligh, laki-laki, dan dikenal memiliki keadilan serta kejujuran. Dengan adanya saksi, maka akad nikah menjadi sah secara hukum Islam karena telah memenuhi unsur keterbukaan dan pengakuan publik.
5. Mahar Pernikahan
Rukun nikah yang terakhir adalah adanya mahar atau mas kawin. Mahar merupakan pemberian dari mempelai pria kepada mempelai wanita sebagai bentuk kesungguhan dan tanggung jawab dalam membangun rumah tangga.
Mahar bisa berupa uang, perhiasan, barang berharga, atau bahkan sesuatu yang memiliki nilai manfaat, seperti hafalan Al-Qur’an atau alat salat. Islam tidak menentukan besaran mahar, namun dianjurkan agar mahar tersebut disesuaikan dengan kemampuan calon suami dan diterima dengan kerelaan dari pihak istri.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat An-Nisa ayat 4: “Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian yang penuh kerelaan.”
Syarat Sah Pernikahan
- Beragama Islam.
- Tidak dalam keadaan dipaksa.
- Calon pengantin wanita tidak dalam masa iddah, sementara calon pengantin pria tidak beristri empat.
- Tidak sedang dalam perjalanan ibadah umrah atau haji.
- Tidak memiliki hubungan darah atau sepersusuan.
- Wali harus beragama Islam, laki-laki, berakal, tidak dipaksa, dan tidak sedang dalam ihram umrah atau haji.
- Ijab qabul dilakukan dengan pihak wali dan calon suami berada di tempat yang sama.
- Tidak ada jeda waktu lama agar wali tidak berubah pikiran atau membatalkan pernikahan.
- Ijab qabul harus didengarkan oleh kedua belah pihak dan minimal 2 orang saksi.
Undangan Digital Sannubari: Cara Modern Mengundang Tamu Spesial di Hari Bahagiamu
Setelah memahami lima rukun nikah dan syarat sah pernikahan dalam Islam, setiap calon pengantin tentu ingin mempersiapkan hari akadnya dengan sebaik mungkin.
Salah satu hal penting yang tak kalah sakral dari prosesi akad itu sendiri adalah bagaimana Anda menyampaikan kabar bahagia kepada keluarga, sahabat, dan kerabat melalui undangan. Undangan menjadi bentuk penghormatan sekaligus simbol dimulainya lembaran baru dalam hidup berumah tangga.
Di era modern, cara mengundang tamu kini bisa dilakukan dengan lebih praktis tanpa mengurangi nilai keindahan maupun kesakralannya. Undangan digital hadir sebagai solusi efisien yang tetap elegan dan berkesan.
Melalui Sannubari, Anda bisa membuat undangan pernikahan digital yang menampilkan desain profesional, interaktif, dan tetap selaras dengan konsep Islami yang Anda inginkan.
Sannubari menghadirkan berbagai pilihan desain yang dapat disesuaikan dengan tema pernikahan Anda, baik itu nuansa tradisional, modern minimalis, maupun konsep islami yang anggun.
Dilengkapi dengan fitur seperti RSVP online, galeri foto prewedding, hingga peta lokasi digital terhubung ke Google Maps, setiap tamu akan merasakan pengalaman yang praktis dan menyenangkan.
Selain efisien, penggunaan undangan digital juga mencerminkan nilai kesederhanaan dan kepedulian terhadap lingkungan. Tanpa perlu mencetak ratusan lembar kertas, Anda tetap bisa mengundang dengan cara yang sopan, hangat, dan bermakna.
Segerakan persiapan menuju hari bahagiamu dengan cara yang modern dan berkesan. Buat undangan digitalmu bersama Sannubari sekarang melalui WhatsApp 0878-1246-9796.
