Toddler adalah fase ketika si Kecil menginjak usia antara 12 hingga 36 bulan, dimana ia sudah terlalu tua untuk disebut bayi namun masih terlalu muda untuk disebut anak-anak. Kata toddler sendiri berasal dari bahasa Inggris yaitu “to toddle”, yang berarti berjalan tidak stabil.
Fase toddler dianggap sebagai fase penting dan kritis bagi kehidupan si Kecil, karena perkembangan volume otaknya terbilang pesat di usia ini. Fase toddler juga terkenal sebagai fase dimana anak sedang “nakal-nakalnya”, sehingga diperlukan kesiapan untuk menghadapi buah hati di usia ini. Simak tips menghadapi perilaku anak usia toddler berikut ini.
1. Ketika Si Kecil Senang Bertingkah Agresif
Pada fase ini si Kecil akan senang bertingkah agresif karena kontrol kemauan di otaknya belum terbentuk dengan baik. Meskipun begitu, bukan berarti orangtua membiarkan si Kecil berperilaku agresif.
Yang Harus Orangtua Lakukan:
Ketika ia marah sembari membentak atau bahkan memukul, tetap tenang dan jangan terpancing emosi. Karena jika orangtua bersikap tenang, dapat menjadi langkah awal yang baik bagi si Kecil untuk belajar mengontrol emosinya. Berikan penjelasan kepadanya bahwa apa yang ia lakukan salah, jelaskan sebab akibat dari perbuatannya.
2. Ketika Si Kecil Meminta Keinginannya untuk Dituruti
Tak jarang buah hati di usia toddler merengek meminta sesuatu dan memaksa orangtua untuk menuruti keinginannya, bahkan ia akan melakukan segala cara untuk menarik perhatian orangtuanya.
Yang Harus Orangtua Lakukan:
Jangan segera menuruti permintaannya. Sembari memegangnya Anda dapat mengatakan kepadanya bahwa Anda menyayanginya, namun jelaskan kepadanya bahwa Anda tidak akan menuruti permintaannya. Jika cara ini tidak berhasil, abaikan tantrum si Kecil. Lama kelamaan ia akan menyadari bahwa cara yang ia lakukan tidak berhasil dan akan tenang dengan sendirinya.
3. Ketika Si Kecil Merasakan Sibling Rivalry
Sibling rivalry atau persaingan saudara akan umum dirasakan anak usia toddler ketika ia memiliki adik baru. Tak jarang ia akan mengganggu, mengajak bertengkar, merasa iri, bahkan mengolok-olok sang adik.
Yang Harus Orangtua Lakukan:
Sebelum kelahiran sang adik, ada baiknya Anda memberikan gambaran kepadanya bagaimana perubahan yang akan terjadi nantinya ketika adiknya lahir ke dunia. Jelaskan kepada si Kecil bahwa Anda tetap menyayanginya meskipun kini ia bukan lagi anak satu-satunya.
4. Ketika Si Kecil Tidak Sabaran
Ketika buah hati menunjukkan rasa tidak sabar bahkan hingga ia marah dan mengamuk, tenangkan diri Anda karena hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi para orangtua.
Yang Harus Orangtua Lakukan:
Tak jarang anak merasa tak sabar ketika ia harus mengantri menunggu giliran, contohnya di tempat bermain. Hindari menyuruhnya untuk sabar menunggu karena hal tersebut akan semakin membuat ia marah. Sebaliknya, ucapkan kata-kata menenangkan seperti “tinggal 3 orang lagi sayang, sebentar lagi giliran kamu tiba”.
Berikan Penghargaan Bagi Si Kecil
Agar anak usia toddler semakin percaya diri, Anda dapat memberikan penghargaan kecil ketika anak melakukan aktivitas positif. Anda dapat memberikan pujian sambil memeluk dan mencium si Kecil dengan hangat. Namun ada baiknya untuk tidak banyak memberikan hadiah materi, berikan ia hadiah lain seperti kesempatan untuk jalan-jalan atau bermain lebih lama.
Dengan memberikan penghargaan, si Kecil akan belajar memahami bahwa penghargaan akan diberikan kepadanya ketika ia melakukan perbuatan baik. Sesuaikan pula besar hadiah dengan perjuangan yang telah dilakukan si Kecil.
Itulah tips menghadapi perilaku anak usia toddler dan cara menyikapinya. Tak lupa untuk selalu memenuhi kebutuhan nutrisi si Kecil di fase toddler, karena nutrisi tersebut sangat diperlukan anak untuk proses tumbuh kembangnya.